Mengingat usiaku saat
ini, orang-orang sering bertanya mengapa aku masih single?
Yah... aku juga
bertanya-tanya pada diri sendiri – dan pada Tuhan.
Dan setiap kali aku
menanyakan hal itu pada Tuhan, aku mendapatkan perasaan aman karena Tuhan telah
mempersiapkan rencana-Nya yang indah.
Jangan salah sangka,
aku bukanlah 'Nona idealis' yang menunggu 'Mr. Perfect', ataupun tuan putri
yang menunggu 'pangeran berkuda putih'. Aku hanyalah seorang wanita yang sedang
menunggu yang terbaik dari Bapaku, yang telah Ia ciptakan untukku. Dan dalam
penantianku, aku belajar untuk menghargai masa single ini, dengan mengetahui
bahwa:
1) MASA SINGLE ADALAH
ANUGERAH TUHAN UNTUK KITA SUPAYA DAPAT MENIKMATI HIDUP SECARA BEBAS UNTUK DIRI
KITA SENDIRI.
'Kebebasan' begitu
melimpah di periode ini. Kita para single memiliki begitu banyak waktu untuk
diri sendiri. Kita bisa mengejar impian kita, melakukan apa yang kita inginkan
dan pergi ke mana pun kita mau tanpa harus meminta izin dari seseorang (kecuali
dari orang tua). Belum lagi kita boleh membelanjakan banyak uang tanpa khawatir
merugikan orang lain
2) MASA SINGLE ADALAH
MASA PERSIAPAN.
Karena pernikahan
adalah sesuatu yang tidak boleh dianggap enteng, kita harus sepenuhnya siap
untuk hal itu saat masih single. Tubuh, pikiran, hati, harta, dan segenap jiwa
kita perlu dipersiapkan untuk menikmati seluruh tujuan dan kebahagiaan bahtera
pernikahan. Keberanian bukanlah satu-satunya persyaratan untuk menikah.
Dibutuhkan kedewasaan dalam segala bidang untuk menjalani pernikahan.
3) ADA HAL-HAL YANG
TUHAN KEHENDAKI DALAM HIDUP KITA KETIKA KITA MASIH SINGLE.
Firman Tuhan berkata
'Untuk segala sesuatu ada masanya.’ Karena itu, kita harus peka dan taat
terhadap apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita sewaktu masih single.
Mungkin Ia ingin agar kita menjadi berkat bagi orangtua atau orang lain melalui
pelayanan, aksi sosial, atau kegiatan misi. Semua itu bisa menjadi sangat sukar
jika dilakukan setelah menikah.
Masa single memiliki
kesenangan dan keistimewaannya sendiri. Kehidupan single adalah masa yang harus
dihargai, bukan dibenci. Masa ini harus digunakan secara optimal, bukan
dianggap sebagai penderitaan. Setelah kita melewatinya, kita tak akan pernah
lagi mendapatkan kesempatan yang sama. Kita perlu membuat keputusan untuk
menikmatinya sampai tingkat selanjutnya (pernikahan) tiba.
Kita yang masih single
tidak perlu iri dengan orang-orang yang sudah menikah, karena ada banyak hal
yang patut disyukuri di depan mata kita. Memang kesepian, ketidaksabaran,
kekecewaan, dan kegelisahan biasanya menyerang kita, para single. Namun jika
kita belajar untuk memandang masa lajang dari sudut pandang Tuhan, kita akan
merasa puas dan bersukacita bahwa Tuhan mengijinkan kita untuk menikmati tahap
ini sampai kita siap untuk mencapai tahap selanjutnya.