Pembelajaran
Seni Rupa Anak Usia Dini
Dalam
pembelajaran pada anak usia dini ada yang namanya dunia anak adalah dunia
bermain. Bermain merupakan kebutuhan bagi setiap anak. Anak-anak baik di kota,
desa, pantai senang dengan permainan yang ada. Baik yang dimainkan berupa
permainan tradisional maupun permainan modern.
Anak-anak selalu bermain dengan riang, melalui bermain anak akan merasa
rileks. Tertawa, teriakan, sorakan, ekspresi wajah yang ceria selalu mengiringi
suasana anak bermain. Anak walaupun sakit tetap bermain secara terbatas
kemampuannya. Di tempat tidur, saat anak tergolek sakit, masih tampak ia
membawa mainan di samping tempat tidurnya, yang mudah ia mainkan pada saat-saat
tertentu. Dunia anak adalah dunia bermain, maka selayaknyalah pembelajaran
untuk anak usia dini dirancang dalam bentuk bermain. Dalam bermain anak bisa
melakukan aktivitas yang mempraktekkan kemampuan dan keterampilannya dalam
kegiatan mencoba, meneliti dan menemukan hal-hal baru.
Seni
yang diciptakan atau yang dibuat oleh anak-anak berbeda dengan seni yang
diciptakan atau dibuat oleh orang dewasa, hal ini dikarenakan mental maupun
karakter fisik berbeda. Hal ini sangat penting diperhatikan dalam penilaian
hasil karya anak didik, agar hasil karya anak tidak diukur menurut selera dan
kriteria keindahan orang dewasa. Contoh ketika anak harus belajar tentang gerak
disini ada unsur tari yang muncul, ketika berbicara tentang dialog disini ada unsur
drama yang muncul, ketika anak harus mengenal sesuatu yang visual disini seni
rupa yang akan muncul. Jadi tematik sangat penting untuk mengembangkan
pelajaran. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yeng menghubungkan berbagai
bahasan dari kopetensi dasar secara
teintegrasi kedalam satu tema. Hal ini bukan merupakan tujuan pembelajaran
melainkan digunakan untuk memperluas wawasan dalam rangka menghantarkan
kematangan perkembangan anak. Jadi proses dan tujuan akhir pembelajaran adalah
agar anak bisa melakukan sesuatu secara tahap demi tahap. Terkadang orangtua merasa
anak – anak itu hanya manusia kecil yang belum bisa apa- apa itu adalah kesalahan
besar dan tanggapan seperti itu sangat keliru. Ketika anak diberi kesempatan
bahkan anak dapat melebihi guru. Pembelajaran seni rupa untuk anak usia dini
tidak bisa diberikan secara terfokus melainkan diberikan melalui tema yang
sudah ditentukan atau dibuat dalam pembelajaran sehari-hari yang dinamakan RPPH
(Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Harian). Melalui kegiatan yang sudah
dicantumkan dalam RPPH ini anak bisa membuat hasil karya yang menarik bagi
dirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar