Seni Rupa untuk
Anak Usia Dini
Teori
seni rupa ini menggunakan teori seni rupa barat. Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang
membentuk cabang seni yang membentuk karya seni yang dapat dilihat oleh mata
dan dirasakan oleh rabaan. Pendidikan
seni sebagai bentuk untuk membentuk sikap dan kepribadian anak yang mempunyai fungsi-fungsi jiwa yang
meliputi fantasi, sensitivitas, kreativitas dan ekspresi. Yang harus diingat
oleh orang dewasa yaitu, bahwa anak – anak adalah seniman. Janganlah menilai
hasil karya anak dengan pemikiran orang dewasa, melainkan nilailah mereka
dengan standar anak-anak seusianya. Karena standar orang dewasa dan anak-anak
sangatlah berbeda. Seseorang anak dapat berfantasi terhadap hasil karyanya,
melalui perasaan anak menuangkan ide gagasannya kedalam hasil karya menjadikan
anak sensitivitas, menjadikan anak memiliki kreativitas yang baik, dan
mengekspresikan hasil karya seni. Seni rupa menurut fungsinya dibagi menjadi 2,
yaitu :
a) Seni
Rupa Murni (Fine Art)
Karya
seni rupa yang khusus dinikmati keindahannya.
Contoh
:
·
Seni Lukis
Karya seni dua dimensi
yang bisa mengungkapkan pengalaman atau perasaan si pencipta. Pelukis yang
sedang sedih akan tercipta karya yang bersifat susah, sedangkan pelukis yang
sedang gembira akan tercipta karya seni yang riang. Karya tersebut terlihat
pada goresan, garis-garis dan pewarna.
·
Seni Patung
Seni patung termasuk
karya seni 3 demensi. Karya seni ini termasuk seni murni yang diciptakan untuk
mengungkapkan ide-ide dan perasaan dari seniman yang mempunyai nila estetis
yang tinggi.
b) Seni
Rupa Terapan (Applied Art)
Seni
rupa yang karyanya bisa dimanfaatkan atau digunakan.
Contoh
:
·
Seni Kriya
Karya seni terapan yang mengutamakan
kegunaan dan keindahan (estetis) yang bisa menarik konsumen. Seni kriya/
kerajinan (handy craff) ini biasanya untuk hiasan dan cenderamata. Karena karya
ini termasuk karya yang diperjual belikan dan berguna bagi kehidupan masyarakat
sehari-hari baik untuk alat rumah tangga maupun untuk hiasan. Bahkan satu
desain kriya ini bisa diproduksi dalam jumlah banyak oleh industri dan
dipasarkan sebagai barang dagangan.
Desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan
produksi. Desain terdiri dari : arsitektur, desain grafis, desain interior,
desain busana, desain produksi. Kelas sosial sangat erat hubungannya dengan
masyarakat desa dan masyarakat kota. Mereka saling mengelompokkan, dalam artian
masyarakat kota hanya ingin dikatakan bahwa ia adalah seniman, sedangkan
masyarakat desa dikatakan pengrajin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar