Selasa, 28 Februari 2017

Dunia Seni Rupa Anak dan Remaja



DUNIA SENI RUPA ANAK-ANAK DAN REMAJA
Anak-anak mengalami tingkatan. Kata orang barat anak-anak itu mengalami tingkatan-tingkatan kegiatan keseni rupaan.  
  Ø  Kegiatan menggambar
Kegiatan menggambar ini merupakan kegiatan yang utama.semua anak yang sehat dan normal suka menggambar/biasa menggambar. Tapi nanti pada saat-saat tertentu mereka mulai berkurang kesukaannya. Banyak hal yang menyebabkan itu. Akan lebih bagus kalau misalnya ketika guru mengajar di awal tahun, itu guru bisa melakukan tes. Berikan anak kertas gambar, kemudia suruh anak untuk menggambar apa saja yang bisa mereka gambar. Tes merupakan alat valid untuk menilai kondisi anak. Gambar adalah gambar visual.
Bahasa dibagi menjadi 3, yaitu :
1.      Visual
2.      Lisan
3.      Tulisan
  Ø  Perkembangan Gambar Karya anak
Sampai saat ini banyak gambar yang diteliti oleh para ahli,karena memiliki pola. Menurut para ahli gambar adalah latihan kordinasi mata dan tangan. Setelah sekian periode misalnya 2 – 3 bulan tes lagi, bisa dilihat perubahannya apa saja. Yang jelas ketika anak menggambar kalau misalnya kita periksa ada kondisi-kondisi tertentu yang sama dan ada yang berbeda. Salah satu yang sama mungkin nanti akan anda temukan adalah gambar gunung kembar istilahnya yang kemudian dibawahnya mungkin banyak macam-macam, berbeda-beda ada jalan, kemudian ada perahu, ada rumah, dan sebagainya inilah yang disebut berbeda.
Anak-anak yang memulai menggambar dengan alat yang ditemukan ialah pada usia tertentu.
·         0-2 tahun, anak belum ada terkait dengan gambar/kegiatan apa-apa.
·         2-4 tahun, sudah ada banyak dan bermacam-macam gambar
Contoh : anak sudah mulai bisa menggambar satria baja hitam.
·         4-5 tahun dan seterusnya, disinilah sudah ada perubahan dari si anak. Perubahan ini yang disebut sebagai kategorisasi anak-anak berdasarkan usianya sampai usia 17 tahun (remaja).
Menggambar menjadi salah satu keterampilan motorik yang terus berkembang. Mulai dari gambar yang masih abstrak hingga menggambar objek yang bisa dikenali. Perkembangan menggambar anak memang berbeda-beda. Tak perlu memaksanya, karena ketika guru memaksakan fikirannya itu dinamakan pemasungan kreatifitas. Guru sebagai fasilator dan memahami apa yang diperlukan anak, bukan memaksakan kehendak dan fikiran diri sendiri. Ketika anak mulai memasuki masa logika aka nada pengekangan.
Gambar yang sering anak buat :
-          Orang, misalnya sesuatu yg dekat dgn mereka
-          Hewan misalnya binatang kesukaan mereka/yang tidak mereka sukai.
Gambar ketikan mereka logis :
-          Kancing
-          Kantong
Semakin lengkap kesadaran tentang sesuatu maka dia akan melengkapi objek. Lebih awalnya dia hanya melatih kordinasi tangan dan matanya. Dari mulai bentuk lingkaran, garis lurus, dan seterusnya.
Ketika anak memasuki SMP anak sudah mulai berubah karena fikirannya sudah mulai logis. Pak primadif sebagai ahli dibidang gambar anak-anak, dia membandingkan gambar anak-anak seperti itu, gambar manusia purba ada lukisan di dinding gua. Ada kaitannya antara gambar yang dibuat anak dengan masa purba yaitu Relier Borobudur dan Wayang Beber. Wayang itu berasal dari kulit pohon. Wayang merupakan kesenian tradisional. Wayang termasuk dinamika yang hebat dan biasanya digunakan untuk berdakhwah/mengajarkan nilai-nilai agama.  Disitu ada unsur 4D (ada unsur cerita tentang waktu). Dan biasanya anak-anak menggambar bercerita, oleh karena itu kalau misalnya ada anak-anak dikelas menggambar sambil mulutnya munyi biarkan, jangan di marah karena itu normal anak bercerita mengekspresikan sesuatu melalui gambar yang digambarnya dan melalui cerita yang disampaikannya dari gambar itu. Bahkan selesai dia menggambar kita tanya ini apa agar dia menceritakan kembali unsure-unsur yang ada didalam gambar itu. Dan biasanya digambar anak-anak kebanyakan kita temukan objek yang berulang, karena bercerita tentang waktu. Anak-anak suka bercerita dan menggambar, anak-anak punya dunia sendiri .

Jumat, 17 Februari 2017

Seni Rupa untuk Anak Usia Dini


Teori seni rupa ini menggunakan teori seni rupa barat.  Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang membentuk cabang seni yang membentuk karya seni yang dapat dilihat oleh mata dan dirasakan oleh rabaan. Pendidikan seni sebagai bentuk untuk membentuk sikap dan kepribadian  anak yang mempunyai fungsi-fungsi jiwa yang meliputi fantasi, sensitivitas, kreativitas dan ekspresi. Yang harus diingat oleh orang dewasa yaitu, bahwa anak – anak adalah seniman. Janganlah menilai hasil karya anak dengan pemikiran orang dewasa, melainkan nilailah mereka dengan standar anak-anak seusianya. Karena standar orang dewasa dan anak-anak sangatlah berbeda. Seseorang anak dapat berfantasi terhadap hasil karyanya, melalui perasaan anak menuangkan ide gagasannya kedalam hasil karya menjadikan anak sensitivitas, menjadikan anak memiliki kreativitas yang baik, dan mengekspresikan hasil karya seni. Seni rupa menurut fungsinya dibagi menjadi 2, yaitu :
a)      Seni Rupa Murni (Fine Art)
Karya seni rupa yang khusus dinikmati keindahannya.
Contoh :
·         Seni Lukis
Karya seni dua dimensi yang bisa mengungkapkan pengalaman atau perasaan si pencipta. Pelukis yang sedang sedih akan tercipta karya yang bersifat susah, sedangkan pelukis yang sedang gembira akan tercipta karya seni yang riang. Karya tersebut terlihat pada goresan, garis-garis dan pewarna.
·         Seni Patung
Seni patung termasuk karya seni 3 demensi. Karya seni ini termasuk seni murni yang diciptakan untuk mengungkapkan ide-ide dan perasaan dari seniman yang mempunyai nila estetis yang tinggi.
b)      Seni Rupa Terapan (Applied Art)
Seni rupa yang karyanya bisa dimanfaatkan atau digunakan.
Contoh :
·         Seni Kriya
Karya seni terapan yang mengutamakan kegunaan dan keindahan (estetis) yang bisa menarik konsumen. Seni kriya/ kerajinan (handy craff) ini biasanya untuk hiasan dan cenderamata. Karena karya ini termasuk karya yang diperjual belikan dan berguna bagi kehidupan masyarakat sehari-hari baik untuk alat rumah tangga maupun untuk hiasan. Bahkan satu desain kriya ini bisa diproduksi dalam jumlah banyak oleh industri dan dipasarkan sebagai barang dagangan.
            Desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi. Desain terdiri dari :  arsitektur, desain grafis, desain interior, desain busana, desain produksi. Kelas sosial sangat erat hubungannya dengan masyarakat desa dan masyarakat kota. Mereka saling mengelompokkan, dalam artian masyarakat kota hanya ingin dikatakan bahwa ia adalah seniman, sedangkan masyarakat desa dikatakan pengrajin.