Jumat, 17 Februari 2017

Seni Rupa untuk Anak Usia Dini


Teori seni rupa ini menggunakan teori seni rupa barat.  Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang membentuk cabang seni yang membentuk karya seni yang dapat dilihat oleh mata dan dirasakan oleh rabaan. Pendidikan seni sebagai bentuk untuk membentuk sikap dan kepribadian  anak yang mempunyai fungsi-fungsi jiwa yang meliputi fantasi, sensitivitas, kreativitas dan ekspresi. Yang harus diingat oleh orang dewasa yaitu, bahwa anak – anak adalah seniman. Janganlah menilai hasil karya anak dengan pemikiran orang dewasa, melainkan nilailah mereka dengan standar anak-anak seusianya. Karena standar orang dewasa dan anak-anak sangatlah berbeda. Seseorang anak dapat berfantasi terhadap hasil karyanya, melalui perasaan anak menuangkan ide gagasannya kedalam hasil karya menjadikan anak sensitivitas, menjadikan anak memiliki kreativitas yang baik, dan mengekspresikan hasil karya seni. Seni rupa menurut fungsinya dibagi menjadi 2, yaitu :
a)      Seni Rupa Murni (Fine Art)
Karya seni rupa yang khusus dinikmati keindahannya.
Contoh :
·         Seni Lukis
Karya seni dua dimensi yang bisa mengungkapkan pengalaman atau perasaan si pencipta. Pelukis yang sedang sedih akan tercipta karya yang bersifat susah, sedangkan pelukis yang sedang gembira akan tercipta karya seni yang riang. Karya tersebut terlihat pada goresan, garis-garis dan pewarna.
·         Seni Patung
Seni patung termasuk karya seni 3 demensi. Karya seni ini termasuk seni murni yang diciptakan untuk mengungkapkan ide-ide dan perasaan dari seniman yang mempunyai nila estetis yang tinggi.
b)      Seni Rupa Terapan (Applied Art)
Seni rupa yang karyanya bisa dimanfaatkan atau digunakan.
Contoh :
·         Seni Kriya
Karya seni terapan yang mengutamakan kegunaan dan keindahan (estetis) yang bisa menarik konsumen. Seni kriya/ kerajinan (handy craff) ini biasanya untuk hiasan dan cenderamata. Karena karya ini termasuk karya yang diperjual belikan dan berguna bagi kehidupan masyarakat sehari-hari baik untuk alat rumah tangga maupun untuk hiasan. Bahkan satu desain kriya ini bisa diproduksi dalam jumlah banyak oleh industri dan dipasarkan sebagai barang dagangan.
            Desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi. Desain terdiri dari :  arsitektur, desain grafis, desain interior, desain busana, desain produksi. Kelas sosial sangat erat hubungannya dengan masyarakat desa dan masyarakat kota. Mereka saling mengelompokkan, dalam artian masyarakat kota hanya ingin dikatakan bahwa ia adalah seniman, sedangkan masyarakat desa dikatakan pengrajin.





















Tidak ada komentar:

Posting Komentar